**BAGAIMANA MENCIPTAKAN PROSESBELAJAR MENGAJAR YANG DINAMIS** **Oleh** **Sutardi, A.Pi** **Widyaiswara Madya** **Abstrak** Proses belajar mengajar merupakan proses menerima dan memberi atau interaksi antara warga belajar (peserta) dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pengajar, pembimbing atau fasilitator yang bertujuan untuk merubah perilaku yang berupa pengetahuan, sikap dan ketrampilan sesuai kebutuhan warga belajar. Proses transfer pengetahuan dan ketrampilan akan berlangsung dengan efektif dan efisien apabila memperhatikan beberapa hal antara lain 1) teknik penyiapan pembelajaran, 2) menyingkirkan rintangan belajar, 3) mempersiapkan peserta untuk siap belajar, 4) lakukan tahapan pembelajaran secara partisipatif dan buat kegembiraan belajar dengan berbagai metoda. Beberapa faktor penting yang merangsang peserta untuk siap belajar adalah 1) sugesti positif, yaitu membuat peserta tergugah, terbuka dan siap untuk belajar, 2) menciptakan lingkungan belajar yang posiitif, denganmemberi kesan gembira, positif dan membangkitkan semangat lingkungan yang dapat menimbulkan asosiasi positif dan perasaan bahagia dalam hati setiap orang, 3) tujuan jelas, bermakna dan memberi manfaat bagi peserta, 4) ciptakan lingkungan sosial yang positif agar peserta betul-betul masuk dalam komunitas belajar, 5) keterlibatan penuh peserta, fasilitator dilarang menyuapi tapi mendorong peserta berbicara dan berbuat dan mengajak mereka terlibat sepenuhnya dalam aktifitas belajar, dan 6) menciptakan rangsangan rasa ingin tahu, yaitu dengan mengugah rasa ingin tahu peserta dari materi yang sedang diberikan. Menciptakan belajar dengan gembira, kegembiraan belajar sering merupakan penentu utama kualitas hasil dalam mencapai tujuan belajar,dengan kegembiraan ini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh dan terciptanya makna serta pemahaman dan nilai-nilai yang membahagiakan pada diri peserta. Kegembiraan ini bagi si peserta jauh lebih penting daripada segala teknik atau metode atau media yang mungkin dipilih untuk digunakan. **Kata kunci**: Peserta, belajar mengajar, terlibat,rangsangan,gembira **A. Pendahuluan** Dewasa ini dalam proses belajar mengajar baik dalam bentuk kursus, pelatihan, dan pertemuan ilmiah sering masih terlihat kaku, bersifat satu arah, dan tampak tegang dan kurang dinamis atau nyaman. Penggunaan metoda ceramah, curah pendapat, tanya jawab, diskusi, praktek dan sebagainya, dalam pendalaman materi sering juga tampak monoton dan kurang dinamis, bahkan peran peserta kadang-kadang tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan pengalamannya dan hanya diam menerima hasil dari apa yang disampaikan oleh fasilitator, dankarena keterbatasan pemikiran individu seseorang kemudian minta pendapat teman-temannya untuk ikut memberikan saran dan masukan terhadap berbagai masalah yang dihadapi, namun apakah itu bisa dikatakan sebagai bentuk proses belajar mengajar yang dinamis ? Proses belajar mengajar bagi orang dewasa merupakan suatu proses berlangsungnya kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta atau warga belajar dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pengajar, pembimbing atau fasilitator. Proses ini juga merupakan proses menerima dan memberi dalam arti warga belajar menerima materi yang diperlukan sesuai kebutuhannya dan fasilitator memberikan materi atau substansi sesuai yang dibutuhkan, disini terjadi timbal balik antara yang memerlukan dan yang diperlukan, agar proses tranfer pengetahuan, sikap dan ketrampilan berlangsung secara efektif dan efisien perlu dipersiapkan terhadap proses adopsi yang berlangsung secara dinamis. **B. Teknik Persiapan Pembelajaran** Tahap persiapan berkaitan dengan persiapan pembelajaran untuk belajar. Ini adalah langkah penting dalam belajar. Tanpa persiapan yang baik, pembelajaran akan lambat, bahkan bisa berhenti sama sekali. Namun, karena terlalu bernafsu atau ingin cepat untuk “merampungkan materi” kita sering mengabaikan tahap ini sehingga mengganggu pembelajaran yang baik, bahkah kadang-kadang peserta tidak memahami sama sekali terhadap subtansi yang disampaikan. Tujuan mempersiapkan pembelajaran adalah untuk : 1. Mengajak pembelajar keluar dari keadaan mental yang pasif atau resistan 2. Menyingkirkan rintangan belajar 3. Merangsang minat dan rasa ingin tahu pembelajar 4. Memberi pembelajar perasaan positif terhadap topik pelajaran 5. Mendorong pembelajar aktif berpikir dan mencipta 6. Mengajak pembelajar keluar dari keterasingan dan masuk kedalam komunitas belajar **C. Menyingkirkan Rintangan Belajar** Rintangan pembelajar dalam belajar antara lain dapat berupa : * Tidak merasakan adanya manfaat pribadi * Tidak peduli/benci terhadap topik pelajaran * Merasa “Aku sudah tahu” * Topik pelajaran tidak dibutuhkan/tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan * Dipaksa hadir oleh atasan Menghilangkan atau mengurangi rintangan-rintangan ini akan menghasilkan kemampuan belajar yang semakin meningkat setiap waktu, dan proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. **D. Cara Mempersiapkan Pembelajar Untuk Siap Belajar** **Sugesti Positif** Kadang-kadang fasilitator secara tidak bijaksana merusak suasana belajar dengan memasukkan sugesti negatif ke dalam lingkungan belajar dengan mengatakan hal-hal seperti : * Banyak sekali materi yang harus kita bahas padahal waktunya hanya sedikit * Topik ini sangat sulit dan kompleks, sehingga ini hanya kulitnya saja * Saya tau ini membosankan, tetapi tetaplah tekun dan selalu belajar * Jika saudara tidak mengerti hal ini, saudara akan mendapat kesulitan * Kalian harus ingat kedelapan langkah ini * Ini mungkin tidak masuk akal bagi saudara, tetapi berusahalah mempelajarinya Semua pernyataan fasilitator tersebut diatas benar-benar melemahkanbahkan melumpuhkan proses belajar. Fasilitator yang memiliki kebiasaan memberikan sugesti negatif harus segera menggantikan dengan sugesti positif dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut : * Setelah menguasai materi ini, saudara akan mampu ......... * Nanti saudara akan merasakan hal-hal yang menyenangkan dan menarik * Ini akan sangat penting bagi saudara * Saudara pasti akan senang dengan apa yang akan dapat saudara kerjakan dengan ini * Wah saudara akan memperoleh sesuatu yang menyenangkan setelah belajar materi ini * Belajar hal ini sih mudah, tidak sulit dan anda pasti dapat mengerjakan dengan lancar * Saya tau saudara akan berhasil mempelajari hal ini sebab kita sudah tahu ada orang-orang seperti saudara yang menguasai materi ini sebelumnya dengan sangat mudah dan ternyata telah mendatangkan perubahan positif dalam kehidupan mereka. ![tardi 1.png](https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/diklat.semarangkota.go.id/uploads/public/561/f39/138/561f3913872df956121810.png) **Lingkungan Fisik Positif** Sebaiknya anda tidak membuat lingkungan belajar yang menyerupai ruang kelas tradisional, melainkan yang memberi kesan gembira, positif dan membangkitkan semangat lingkungan yang dapat menimbulkan asosiasi positif dan perasaan bahagia dalam hati setiap orang. Apapun yang anda lakukan terhadap ruangan tersebut asal terbebas dari kesan dan penampilan ruang kelas yang standar, maka pastilah dapat membantu orang untuk merasa santai dan mendapatkan kembali energi mereka. Ada banyak cara untuk melakukan perbaikan-perbaikan ini. Umpamanya tempat duduk berkelompok dapat membantu menghilangkan stress dan mebuat lingkungan terasa manusiawi atau anda dapat membagi ruangan menurut fungsinya susunan tempat duduk seperti gedung teater untuk penyampaian materi atau meja bundar untuk tugas kelompok dsb. Anda dapat pula menghiasi ruang belajar dengan hal-hal yang dapat menambah warna, keindahan, minat serta rangsangan yang apabila memungkinkan berisi informasi yang berhubungan dengan pelajaran. Namun demikian, hendaknya Anda tidak melakukannya secara berlebihan. Beberapa gagasan yang dapat anda lakukan antara lain : * Hiasan dinding * Tanaman/bunga * Taplak meja warna-warni * Segala macam dekorasi * Objek penunjang * Papan magnetis * Kostum fasilitator * Benda yang dapat dipindah pindahkan * Dsb **Tujuan Yang Jelas dan Bermakna** Pembelajar memerlukan gambaran yang jelas tentang tujuan suatu pelajaran dan apa yang akan dapat mereka lakukan atau peroleh sebagai hasilnya, untuk memenuhi apa yang peserta butuhkan dalam menujjang pekerjaannya. Anda dapat menjelaskan ini dengan kata-kata, gambar, contoh, demo atau apa saja yang dapat membuat tujuan itu tampak nyata dan konkrit bagi pembelajar dan akan bermanfaat jika anda bisa membuat tujuan ini demikian menarik sehingga menyentuh hati dan pikiran pembelajar. Manfaat Bagi Pembelajar Ada garis halus antara tujuan dan manfaat, tetapi tujuan cenderung dikaitkan dengan “apa” sedangkan manfaat dikaitkan dengan “mengapa”. Pembelajar dapat belajar dengan baik, jika tahu mengapa mereka harus belajar dan dapat menghargai bahwa pembelajaran yang diberikan kepada mereka punya nilai bagi diri mereka secara pribadi. Orang belajar untuk mendapatkan hasil bagi diri sendiri. Jika mereka tidak melihat ada hasilnya, mengapa harus belajar?. Oleh karena itu, penting sekali untuk sejak awal mengguunakan manfaat agar orang merasa terkait dengan topik pelajaran itu secara positif. Manfaat yang bisa diperoleh pembelajar mungkin termasuk beberapa kategori umum berikut ini : * Menambah kesenangan * Membuat hidup lebih mudah * Tetap giat dan bersemangat * Menjadi lebih efektif * Meningkatkan status pribadi * Menambah penghasilan * Menghemat waktu dan uang * Menambah kebahagiaan * Merasa segar dan baru * Menigkatkan kepuasaan diri * Meningkatkan citra diri **Lingkungan Sosial yang Positif** Untuk membantu mempersiapkan orang mendapatkan pengalaman belajar yang optimal, ciptakanlah lingkungan kerjasama sejak awal. Ajaklah orang keluar dari pengasingan dan masuk ke dalam komunitas belajar yang hangat dan menyenangkan, maka Anda akan sangat membantu mereka dalam belajar. Kerjasama antar pembelajar akan menciptakan sinergi yang memungkinkan berbagai wawasan, gagasan dan informasi mengalir secara bebas. Gunakan dinamika kelompok untuk menghilangkan warga belajar menjadi jenuh dan sampaaikan ungkapan-ungkapan yang merangsang kerja otak atau buat permainan yang menyenangkan. Anda dapat memulaisuatu kegiatan belajar dengan tugas kelompok yang dikaitkan dengan pengenalan, tujuan, manfaat bagi pembelajar atau penilaian pengetahuan. Anda dapat memulainya dengan uji coba kerjasama atau perburuan harta karun informasi berdasar tim atau permainan cerdas-cermat atau proyek belajar berdasar tim atau latihan pemecahan masalah apa saja untuk mengajak orang mengenal materi belajar bersama-sama. Sejak awal orang harus merasa bahwa mereka tidak terasing secara sosial, tetapi berada dalam suatu komunitas yang saling peduli, yakni setiap orang bertanggung jawab atas orang lain dan setiap orang menjadi guru sekaligus murid. Jika yang Anda lakukan tidak lain kecuali mengajak orang lain saling bekerjasama, pembelajaran setiap orang akan meningkat. **Keterlibatan Penuh Pembelajar** Penting sekali pembelajar diajak terlibat sepenuhnya. Belajar bukanlah aktifitas yang hanya bisa ditonton, melainkan sangat membutuhkan peran serta semua pihak. Bagaimanapun juga, belajar bukan hanya menyerap informasi secara pasif, melainkan aktif menciptakan pengetahuan dan keterampilan. Upaya belajar benar-benar bergantung pada pembelajar dan bukan merupakan tanggung jawab perancang atau fasilitatornya. Perancang dan fasilitator hanya berkewajiban menata meja dengan makanan yang merangsang selera dan bergizi, sedangkan kewajiban untuk memakannya ada pada pembelajar sendiri. Menyediakan segalanya bagi pembelajar lau menyuapi mereka akan berakibat buruk bagi fasilitator maupun pembelajar. Ini akan membuat fasilitator kehabisan tenaga sedangkan pembelajar menjadi pasif dan lamban. Fasilitator yang selalu memeriksadan mengawasi pembelajar merupakn ancaman serius bagi proses belajar. Tugas fasilitator adalah memulai proses belajar, lalu menyingkir untuk melapangkan jalan agar pembelajar bebas menciptakan pengetahuan. Sumpah suci bagi setiap fasilitator belajar seharusnya berbunyi : **“Dilarang Menyuapi”** Ucapan dan perbuatan pembelajarlah yang lebih penting bagi pembelajaran daripada ucapan dan perbuatan fasilitator. Jadi, tugas utama fasilitator adalah: ![tardi 2.png](https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/diklat.semarangkota.go.id/uploads/public/561/f39/3d0/561f393d02220156616085.png) **Rangsangan Rasa Ingin Tahu** Salah satu tujuan penyiapan pembelajar adalah mengajaknya memasuki kembali dunia kanak-kanak mereka, sehingga kemampuan bawaan mereka untuk belajar dapat berkembang sendiri. Dunia kanak-kanak ditandai oleh keterbukaan, kebebasan, tak kenal takut, kegembiraan dan rasa ingin tahu yang sangat besar. Merangsang rasa ingin tahu pembelajar sangat membantu upaya mendorong pembelajar agar terbuka dan siap belajar. Pembelajaran dan kehidupan itu sendiri akan mandek jika tidak ada sesuatu yang bisa menimbulkan rasa ingin tahu. Hal paling menyedihkan yang mungkin terjadi pada setiap manusia, jika dia berpikir atau berkata ![tardi 3.png](https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/diklat.semarangkota.go.id/uploads/public/561/f39/5a1/561f395a14a1d080161578.png) Pada titik itu kehidupan efektif mereka berhenti. Akan tetapi, jika Anda bisa membangkitkan rasa ingin tahu orang, Anda akan membuat mereka kembali hidup dan membuat mereka siap melebihi diri mereka sebelumnya dan inilah inti pembelajaran yang baik. Selanjutnya, mereka dapat mencari jalan baru, membuat temuan baru, mempelajari kemampuan baru dan kembali menjadi manusia yang tumbuh dan berkembang. Anda dapat mengugah rasa ingin tahu orang dengan banyak cara, diantaranya dengan jalan : * Memberi masalah untuk dipecahkan secara berkelompok * Menyuruh mereka berpasang-pasangan dan menjalankan tugas pencarian fakta * Memainkan permainan tanggung jawab * Menyuruh orang menyusun berbagai pertanyaan atau mengajukan permasalahan satu sama lain * Melibatkan pembelajar dalam berbagai jenis kegiatan belajar penemuan diri **Tahap Pembelajaran Partisipatif** **Tahap Persiapan** Tahap ini diperlukan uuntuk menimbulkan minat para pembelajar, memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang dan menempatkan mereka dalam situasi optimal dalam belajar. Untuk itu maka Anda perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : * Memberikan sugesti positif * Memberikan pernyataan-pernyataan yang bermanfaat kepada pembelajar * Memberikan tujuan belajar yang jelas * Membangkitkan rasa ingin tahu * Menciptakan lingkungan fisik, emosional dan sosial yang positif * Mengajak pembelajar terlibat penuh sejak awal **Tahap Penyampaian** Tujuan tahap ini adalah untuk membantu pembelajar menemukan materi belajar baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, melibatkan multi indra dan cocok untuk semua gaya belajar. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Anda perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : * Presentasi yang interaktif * Grafik dan sarana presentasi berwarna-warni * Aneka macam cara penyampaian untuk disesuaikan dengan seluruh gaya belajar * Belajar menemukan sendiri/berpasangan/berkelompok * Praktek memecahkan masalah * Pengalaman belajar di dunia nyata kontekstual **Tahap Praktek** Tujuan tahap ini adalah membantu pembelajar mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan, sikap dan ketrampilan baru dengan berbagai cara. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Anda perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : * Simulasi dunia nyata * Praktek aksi pembelajar * Dialog berpasangan atau berkelompok * Kegiatan praktis membangun keterampilan * Mengajar balik * Permainan dalam belajar * Refleksi dan artikulasi individu **Tahap Penampilan Hasil** Tujuan tahap ini adalah untuk membantu pembelajar menerapkan dan memperluas pengetahuan, sikap dan keterampilan baru mereka pada pekerjaan, sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat. Untuk itu Anda perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : * Penerapan di dunia nyata * Perencanaan dan pelaksanaan rencana aksi * Praktek terus-menerus * Umpan balik dan evaluasi kinerja * Aktivitas dan penguatan penerapan * Perbaikan organisasi dan lingkungan yang mendukung ![tardi 4.png](https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/diklat.semarangkota.go.id/uploads/public/561/f39/79a/561f3979aa9b9780218545.png) **F. Mari Kita Belajar Dengan Gembira** Program belajar hendaknya tidak dipandang sebagai sarana propaganda atau indoktrinasi atau pengkondisian atau “pelatihan” stimulasi/respon melainkan sebagai: Kebanyakan buku untuk fasilitator belajar dipenuhi penjelasan tentang cara penggunaan berbagai teknik, metode, prosedur dan media tertentu yang telah disiapkan resepnya. Semuanya sangat serius. Sedikitnya, kebanyakan buku yang dipenuhi berbagai teknik itu tidak pernah berbicara tentang “Kegembiraan Belajar”. Padahal, kegembiraan belajar itulah yang sering merupakan penentu utama kualitas dan kuantitas yang dapat terus dilangsungkan. “**Kegembiraan**” bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Ini tidak ada kaitannya dengan kesenangan sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Namun kegembiraan ini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh dan terciptanya makna serta pemahaman dan nilai-nilai yang membahagiakan pada diri si pembelajar. Kegembiraan ini bagi si pembelajar jauh lebih penting daripada segala teknik atau metode atau medium yang mungkin Anda pilih untuk digunakan. **G. Simpulan.** Untuk menyiapkan proses pembelajaran agar dapat berlangsung secara dinamis maka perlu diperhatikan beberapa hal antara lain : * Teknik penyiapan pembelajaran * Menyingkirkan rintangan belajar * Mempersiapkan pembelajar untuk siap belajar * Lakukan tahapan pembelajaran secara partisipatif * Lakukan atau buat kegembiraan belajar dengan berbagai metoda ------------------------------ **Pustaka** Anonimous, The Modern Practice of Adult Education, New York Assoacition Press, 1977. Napitupulu, W.P., Prinsip-prinsip Pendidikan Orang Dewasa, Jakarta, Proyek Pengembangan Pendidikan Masyarakat, 1975. Suyatna Basar Atmaja, Pengantar Andragogi, Bandung, FIP-IKIP, 1984. Syaiful Bahri Djamarah, Drs dan Aswin Zain, Drs. Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2006. ------------------------ Sumber dari Badan Diklat Provinsi Jateng